Sunday, May 24, 2015

INSTRUMEN PESAWAT TERBANG


Dari sekian banyak instrumen tersebut, ada beberapa instrumen dasar yang terpasang pada sebagian besar pesawat. Instrumen dasar tersebut adalah :
1.    Altimeter
4.    Magnetic compass
5.    Attitude indicator
6.    Heading indicator
7.    Turn indicator
Ke-tujuh instrumen tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga group instrumen, yaitu : pitot-static instruments, compass systems, dan gyroscopic instruments.
Pitot static systems
Gambar dari : FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Yang termasuk pitot-static instruments adalah altimeter, airspeed indicator dan vertical speed indicator. Ketiga instumen ini termasuk kelompok pitot static, karena memerlukan masukan (input) dari port pitot dan static agar dapat memberikan penunjukan yang valid. Pitot dan static adalah saluran (port) udara yang terpasang di bagian depan (nose) dari pesawat. Berfungsi untuk menangkap tekanan udara yang ada di luar pesawat.
Magnetic compass tentu saja masuk kedalam group compass systems. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Dan yang termasuk kelompok gyroscopic instruments adalah attitude indicator, heading indicator dan turn indicator.
1.     Altimeter
Altimeter adalah intrumen yang berfungsi untuk menunjukkan ketinggian pesawat terhadap permukaan air laut. Penunjukan altimeter diperoleh dengan mengukur perbedaan tekanan antara kapsul aneroid didalam altimeter dengan tekanan luar yang didapatkan dari port static.  Ketinggian pesawat terhadap permukaan air laut ditunjukan dalam satuanfeet.
2.  Airspeed indicator
Airspeed indicator
Gambar dari : FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Airspeed indicator berfungsi untuk menunjukan kecepatan dari pesawat terhadap udara sekitar.  Kecepatan pesawat ditunjukkan dalam satuan knots. Ada juga penunjukkan kecepatan pesawat dalam satuan machAirspeed didapatkan dari pengukuran tekanan dinamis dari udara yang dilewati oleh pesawat. Tekanan dinamis  didapatkan dari perbedaan antara tekanan di pitot dan port static.
3.  Vertical speed indicator
Vertical speed indicator
Gambar dari: FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Apabila airspeed indicator menunjukkan kecepatan pesawat terhadap udara sekitarnya, maka vertical speed indicatorakan menunjukkan kecepatan pesawat saat climb (mendaki) atau descent. Instrumen ini dapat mendeteksi perubahan tekanan udara di port static, yang disebabkan oleh perubahan ketinggian pesawat (altitude).
Saat pesawat climb, maka jarum akan bergerak keatas, saat pesawat descent jarum akan bergerak kebawah. Saat pesawat tidak mengalami perubahan ketinggian (level-off) jarum akan menunjukkan ke angka nol.
4.  Magnetic compass
Magnetic compass
Gambar dari: FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Kompas adalah instrumen yang sudah sangat kita kenal. Kompas dapat menjukkan arah dikarenakan adanya medan magnet di bumi. Hal yang sama berlaku untuk pesawat. Magnetic compass yang terpasang akan menunjukkan arah pesawat relatif terhadap utara magnet bumi.Namun sebelum membahas mengenai instrument yang masuk kelompokgyroscopic instruments, sebaiknya kita mengenal  mengenai sumbu putar (axis) pesawat dan juga prinsip kerja giroskop (gyroscope).

Sumbu putar pesawat (axis)
Sumbu putar pesawat, vertikal, longitudinal dan lateral
Gambar dari : 
http://www.start-flying.com/newsite/controlling_aircraft.htm
Pesawat terbang mempunyai tiga sumbu putar, yaitu vertikal, longitudinal dan lateral. Gerakan pesawat pada sumbu vertikal disebut yaw. Dan gerakan pada sumbu lateral disebut pitch. Sedangkan gerakan pada sumbu longitudinal disebut roll.

Masing-masing gerakan ini dikontrol oleh sistem kendali terbang (flight control systems) dari  pesawat, yaitu ruder, aileron dan elevator.  Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tiga gambar dibawah :
Gerakan pesawat pada ketiga sumbunya
Gambar dari : http://www.langleyflyingschool.com/Pages/Attitudes%20and%20Movements.html
Prinsip kerja gyrosope
Gyroscope adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan orientasi berdasarkan prinsip momentum angular. Pada prinsipnya mechanical gyroscope adalah sebuah piringan (rotor) yang berputar pada sumbu (axis) yang mampu bergerak ke beberapa arah.
Bagian dari gyroscope terdiri dari sebuah piringan (rotor) yang berputar pada sumbu putar (spin axis). Sumbu putar ini terpasang pada suatu kerangka yang disebut gimbal (inner-most gimbal). Inner-most gimbal terpasang pada inner gimbal. Dan inner gimbal terpasang pada outer gimbal yang merupakan kerangka terluar.
Dengan memiliki tiga gimbal maka  gyroscope mempunyai kemampuan untuk berputar pada tiga sumbu putar (3 degree of rotational freedom).  Walaupun gyroscopee mempunyai 3 degree of rotational freedom, namun rotor akan selalu tetap berada pada posisinya, selama dia berputar. Saat ketiga kerangka gimbal berputar, rotor tidak mengikuti putarannya.
Gerak Gyroscope
Gambar dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Gyroscope
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai prinsip kerja gyroscope, dapat dilihat pada video dibawah.
Perputaran gimbal (kerangka luar) tidak merubah posisi dari rotor. Prinsip inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam intrumen pesawat terbang untuk mendeteksi gerak yaw, roll dan pitch pesawat. Instrumen yang yang memanfaatkangyroscope adalah :
5. Attitude Indicator
Attitude indicator
Gambar dari : FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Attitude indicator (dikenal juga sebagai artificial horizon) menunjukkan attitude pesawat terhadap horizon. Atitude indicator menggunakan gyroscope yang mempunyai 2 gimbal. Sehingga mempunyai dalam dua sumbu putar yang  dapat mendeteksi gerak pesawat pitch dan roll dai pesawat.
Dengan instrument ini pilot dapat mengetahui apakah pesawat dalam kondisi level atau apakah pesawat dalam posisinose up atau nose down.
Dalam attitude indicator terdapat simbol pesawat dalam warna kuning, setengah bagian atas menunjukkan langit (warna biru) dan setengah bagian bawah menunjukkan daratan (warna coklat). Apabila pesawat dalam posisi level terhadap horizon, maka simbol pesawat (kuning) akan sama dengan horizon (garis putih).
Penunjukkan attitude indicator terhadap posisi pesawat dapat dilihat pada gambar dibawah:
Penunjukkan attitude indicator terhadap posisi pesawat
Gambar dari : http://www.flightlearnings.com/attitude-indicator/941
6. Heading Indicator
Heading indicator
Gambar dari : FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Heading indicator menunjukkan simpangan dari arah yang dituju pesawat terhadap utara. Heading indicatormenggunakan gyroscope yang mempunyai 2 gimbal. Berbeda dengan attitude indicator, sumbu putar rotor gyroscopeuntuk heading indicator adalah sumbu horizontal. Penunjukkan heading indicator dalam satuan derajat.
7. Turn indicator ( turn coordinator)
Turn coordinator
Gambar dari : FAA instrument flying handbook (FAA-H-8083-15A) chapter 3
Turn indicator menunjukkan arah belok (turn) dari pesawat  dan kecepatannya. Instrumen ini dapat mendeteksi gerakan pesawat dalam sumbu vertical (yaw)  juga dalam sumbu longitudinal (roll). Karena dalam penerbangan normal, pesawat yang akan membelok (turn) akan bergerak roll terlebih dahulu.
Dalam instrumen ini juga terdapat inclinometer, yang berfungsi untuk menunjukkan “kualitas” gerak belok pesawat.
Ada dua kondisi yang bisa ditunjukkan, yaitu slipping dan skidding.
Slip terjadi apabila  rate of turn is too slow for the angle of bank. Yaitu apabila gerak yaw pesawat terlalu lambat jika dibandingkan sudut gerak roll.
Skid akan terjadi apabila the rate of turn is too fast for the angle of bank. Yaitu apabila gerak yaw pesawat terlalu cepat jika dibandingkan sudut gerak roll.
Penunjukkan turn coordinator

Sumber : https://ridhodwiyanda.wordpress.com/2012/07/16/instrumen-dasar-pesawat-terbang/

Monday, May 18, 2015

PRINSIP DASAR SISTEM KOMUNIKASI RADIO

Pada sistem komunikasi radio yang notabene bekerja secara electronika, suatu informasi akan sampai kepada penerima akan mengalami beberapa proses. Proses kerja dari sistem komunikasi secara elektronik dibagi menjadi 4 fungsi kerja yaitu :

Proses Transmisi
Proses transmisi dikerjakan oleh transmitter yaitu sebagai alat pembangkit energi frekuensi radio, yang diperlukan untuk

Sunday, May 17, 2015

TEORI DASAR PPEKTRUM FREKUENSI

Teori Dasar Spektrum Frekuensi
adalah besar kecil urutan frekuensi yang sesuai berkaitan dengan penentuan jenis propagansi yang cocok, ketika terjadi gerakan electron-electron maka akan membangkitkan gelombang electromagnetic yang dapat menyebar melalui ruang kosong yang ada disekitarnya. semua jenis komunikasi bergantung dari manipulasi signal isyarat spectrum electromagnetic.
Spectrum gelombang electro magnetic mencakup rentang dari frekuensi rendah mulai 30 khz, yang mempunyai panjang gelombang hampir dua kali garis tengah bumi, sampai pada rentang frekuensi terbesar diposisi gelombang mikro 40 sampai 300 Ghz.
  • Teori Dasar modulasi
Modulasi adalah suatu proses penggabungan antara frekuensi pembawa (carrier frekuensi) dengan audio / data yang terjadi lewat modulator pada sebuah pemancar ( Tx)
  • Modulasi Analog
Modulasi ini disebut juga linier artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan, dan biasa dipakai pada radio telegrapis dan modulasinya adalah jenis amplitudo.
Ciri modulasi analog AM, amplitudo frekuensi carrier berubah sesuai amplitudo dari signal, sedangkan untuk FM kerapatan amplitudo carrier berubah ubah sesuai kondisi data.
  • Jenis Modulasi Analog
  1. Modulasi Amplitudo
  2. Modulasi frekuensi
  3. Modulasi Phase
  • Jenis Modulasi Digital
  1. Modulasi Amplitudo shift keying
  2. frekuensi amplitudo shift keying
  3. Phase Shift keying
Propagasi
Propagasi adalah proses pelontaran gelombang electromagnetik dari Tx menuju Rx lewat media radisi yang paling cepat baik angkasa maupun permukaan tanah sesuai frekuensi yang dipakai Tx tersebut
  • 3 Jenis Propagansi
1. Ground wave atau surface wave atau gelombang tanah
    Proses perambatan gelombang electromagnetik melalui permikaan tanah.
    Biasanya dipergunakan untuk pemancar yang bekerja pada rentang LF dan MF
    Dipergunakan untuk navigasi udara dan broadcast komersial
    Pancaran jauh tetapi terpengaruh oleh kondisi alam seperti petir, sehingga banyak noise
2. Sky wave atau reflected wave atau gelombang pantul
    Proses perambatan gelombang electromagnet melalui langit/lapisan ionosphere
    Biasanya dipergunakan untuk pemancar yang bekerja pada rentang HF
    Pada saat malam kadang timbul hoping karena layer, kadang signal hilang tapi juga bisa              menambah rentang pancaran
3. Dirrect wave atau line of sight atau pancaran langsung
    Proses perambatan gelombang electromagnetik secara langsung dari Tx ke Rx tidak boleh ada          halangan / obstacle didepannya.
    Biasanya dipergunakan untuk pemancar yang bekerja pada rentang VHF
    Bila terbentur oleh penghalang yang tinggi maka radiasi dibelokan dan modulasi hilang, perlu repeater Tx/Rx


Sunday, February 8, 2015

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah salah satu unsur yang sangat penting yang sangat diperlukan dalam mendukung kehidupan manusia. komunikasi dapat diterjemahkan menjadi proses hubungan timbal balik antara seseorang dengan orang lain secara langsung ataupun tidak langsung sehingga orang kesatu sebagai subjek dan orang lain sebagai objek saling mengerti maksud dan tujuannya.

Didalam penerbangan system komunikasi dalam bentuk suara (voice) ataupun data sangat diperlukan, yang merupakan upaya untuk menuntun bagi seorang pengawas lalu lintas udara (air traffic controller) yang berada dimenara pengawas bandar udara terhadap seorang penerbang yang akan atau sedang melakukan proses penerbangan, dari sejak dia take off, terbang, hingga mendaratkan (landing) sampai dilandasan pacu (run way) hingga selamat bagi seluruh penumpang, crew dan pesawat terbangnya.

Didalam dunia penerbangan terdapat 2 sarana pokok (fasilitas) pendukung komunikasi yaitu:
  1. Komunikasi internal yaitu suatu bentuk komunikasi yang hanya terjadi didalam pesawat saja (internal crew of air craft)
  2. Komunikasi eksternal atau telekomunikasi yaitu suatu bentuk komunikasi secara jarak jauh dengan bantuan komunikasi radio yang bisa terjadi antara crew pesawat terbang dengan orang lain yang terkait yang berada diluar, misal dengan menara pengawas oleh pemandu penerbangan pesawat terbang (air traffic controller).
Peralatan telekomunikasi pada pesawat udara pada umumnya menggunakan 3 band frekuensi yaitu :
  1. HF Band (High Frequency Band) Digunakan untuk komunikasi antara pesawat terbang (air craft) dengan ground station pada jarak jauh, contoh HF ISB (HF Independence Side Band), HF SSB (HF Single Side Band).
  2. VHF Band (Very High Frequency Band) Digunakan untuk komunikasi antara pesawat terbang (air craft) dengan ground station pada jarak yang relatif dekat, contoh VHF ADC (Aero Drome Control), VHF APP (Approach Control), VHF ACC (Area Control Centre).
  3. UHF Band (Ultra High Frequency Band) Digunakan untuk komunikasi jarak yang relatif lebih dekat dari pada di VHF Band.
Fasilitas navigasi udara untuk proses penerbangan dibagi menjadi kelompok sebagai berikut:
1. Pemancar (Transmitter/ TX) Non Dirrectional Beacon (NDB).
2. Pemancar Instrument Landing System ( TX ILS)
3. Pemancar Doppler VHF Omni Dirrectional Radio Range (DVOR)
4. Pemancar Distance Measuring Equipment (DME)
5. Pemancar Radio Detection and Ranging (RADAR)
6. Tactical air Navigation (Tacan)

Fasilitas penting pendukung monitoring panel aircraf untuk penerbang yang dikenal sebagai avionic instrument yang terletak di

a. front control panel (baguan depan cocpit pesawat terbang)
b. Over head control panel (baguan atas dari cocpit pesawat terbang)
c. left side / right (bagian samping kiri kanan)

Dasar pengantar umum radio comunication and navigation and airborn basic meliputi :
1. Teori dasar spektrum frekuensi
2. teori dasar propagasi
3. teori modulasi
4. Teori antena